Archives

gravatar

Ujung Genteng (Sukabumi)


Ujung Genteng adalah daerah pesisir pantai selatan Jawa Barat, terletak ±200 Km dari kota Jakarta. Ujung Genteng masuk wilayah pemerintahan Kabupaten Sukabumi. Sebagian besar penduduknya adalah Nelayan & Petani, ada juga yang beralih menjadi penyadap Nira dan dijadikan gula kelapa. Sebetulnya nama Ujung Genteng berasal dari Ujung Gunting, dimana posisi Ujung Genteng berada di ujung salah satu sudut pulau di Jawa Barat yg berbentuk gunting. Dimana bagian ujung gunting atas berada di Ujung Kulon & bagian ujung gunting bawah berada di Ujung Genteng. Maka dinamakanlah daerah tersebut Ujung gunting = Ujung Genteng.

Perkiraan perjalanan antara 5~6 jam dari Kota Jakarta, memang dirasakan sangat lama karena harus melalui kota kecil seperti Cicurug & Cibadak yang terkenal macet, lalu melalui jalan ke arah palabuhan ratu yg tidak terlalu besar serta jalan menanjak & berbelok-belok sepanjang ±14 Km, namun memiliki pemandangan yang indah di sisi kanan jalan, yaitu pesisir pantai palabuhan ratu yang terlihat jelas dari atas bukit Bagbagan. Melalui pula perkebunan teh Surangga, baru nanti melewati kota kecil Kiara Dua, Jampang Kulon & terakhir Surade. Kesemuanya itu merupakan jalan kecil yg tidak bisa dilalui dengan kecepatan tinggi, apalagi harus melintasi daerah hutan dengan kondisi jalan menanjak & menurun.

Keunikan pantai Ujung Genteng yaitu kita bisa menikmati matahari terbit juga matahari terbenam, mungkin lebih cocok bagi pecinta Fotografi. Pantainya masih cukup bersih dengan ciri khas pesisir pantai selatan yang terkenal bersih airnya dan ombaknya yang besar. Keunikan lain yaitu dipesisir pantai sepanjang ujung genteng hingga pantai batu nunggul tidak terdapat ombak karena sudah tertahan oleh beting karang yang berada sekitar 200m sebelum garis pantai. Pada saat pasang air laut memenuhi pantai dengan kedalam air 0,5 ~ 1 meter, sangat cocok untuk berendam, bermain perahu karet, juga aktifitas lain seperti kolam luas dengan air yang berarus tenang. Bila surut, maka kita bisa berjalan ketengah sambil melihat2 biota laut seperti bintang laut, siput2, ikan2 hias yg terperangkap, udang2 kecil & bahkan cacing2 laut.

gravatar

Pondok Halimun (Sukabumi)

Pondok Halimun
Pondok Halimun terletak sekitar 160 km lebih dari Jakarta atau sekitar 12 kilometer di utara Kota Sukabumi. Berlokasi di perbatasan antara dua desa, yakni Desa Perbawati dan Desa Sudajaya Kecamatan Sukabumi Kabupaten Sukabumi. Sebelum memasuki wilayah Pondok Halimun para pengunjung sudah bisa merasakan segarnya udara pegunungan dan menikmati sajian perkebunan strawberi yang dikelola oleh masyarakat setempat.

Pondok Halimun merupakan areal perkemahan atau biasa disebut bumi perkemahan, yang memiliki keindahan alam yang tak kalah bagusnya dengan objek wisata lainnya di Jawa Barat, pasalnya setiap pengunjung yang datang juga bisa menikmati pemandangan hamparan kebun teh. Kebun teh tersebut dikelola oleh PT Perkebunan Nusantara VIII Goalpara Kabupaten Sukabumi.

Selain pemandangan kebun teh, sebagai objek wisata yang didominasi pegunungan dan dataran tinggi, segarnya udara pegunungan juga menjadi andalan di sini. Sehingga, banyak pengunjung yang berasal dari Sukabumi menggunakan tempat perkebunan teh sebagai tempat pacaran sambil menikmati udara pegunungan dan keindahan alam.

gravatar

Cilember (Bogor)


Curug Cilember
Salah satu obyek wisata di kawasan puncak yang menjadi andalan Kabupaten Bogor ialah Wana Wisata Curug Cilember. Di Wana Wisata yang terletah di tengah hutan lindung yang dikelola oleh Perhutani ini anda dapat merasakan kesejukan alam serta dinginnya air terjun alami yang berasal dari Bukit Hambalang.
“Air terjun Curug Cilember berasal dari Bukit Hambalang dengan ketinggian sekitar 2000 meter dari permukaan laut, di Wana Wisata ini terdapat tujuh curug yang ketinggiannya mulai dari 1700 meter dari permukaan laut hingga 800 meter dari permukaan laut,” ujar Hendri Apialawan, Manager Marketing Wana Wisata Curug Cilember kepada Jurnal Bogor kemarin.
Dengan harga tiket masuk sebesar Rp 6.000, anda akan merasakan pengalaman menelusuri jalan setapak berbatu yang dikelilingi hutan pinus saat menuju curug 7 yang merupakan curug terakhir dari rangkaian curug yang ada di Wana Wisata Curug Cilember. Bukan hanya itu itu, selama berjalan dari pintu masuk, sudah terdengar gemericik air yang menenangkan pikiran.
Hendri mengatakan, dari ketujuh curug yang berada di Wana Wisata ini, ada tiga curug yang mempunyai pemandangan indah. “dari curug 1 hingga curug 7, pemandangan yang indah berada di curug 2 dengan ketinggian air terjun 27 meter, curug 3 dengan ketinggian 25 meter dan curug 7 yang paling tinggi air terjunnya, yaitu 30 meter,” paparnya.
Selain pesona air terjun, Wana Wisata Curug Cilember juga menawarkan wisata Taman Kupu-Kupu. Dengan harga tiket masuk Rp 4.000, anda dapat melihat koleksi 12 spesies kupu-kupu dari seluruh Indonseia, diantaranya adalah Troides Helena dan Papilio Meiunon.
Untuk Anda yang gemar berkemah dan berpetualang, Wana Wisata ini juga menyediakan area camping ground dan outbond. Bagi yang membawa tenda dan perlengkapan sendiri, cukup menambah Rp 4.500 dari harga tiket masuk, sedangkan bagi yang akan menyewa tenda, Wana Wisata ini juga menyediakan peminjaman tenda import dari Irlandia dengan harga Rp 300.000 untuk tenda yang berkapasitas 8-10 orang dengan fasilitas sleeping bag, matras dan lampu badai.
“Kami memiliki aula lesehan yang dapat menampung sekitar 40 orang, kami juga mempunyai lima buah vila yang total dapat menampung 36 orang. Selain itu kami menerima pesanan tempat untuk foto pre-wedding, kumpul keluarga, serta acara lainnya dengan harga terjangkau,” pungkas Hendri. [Jurnal bogor]

gravatar

Toga Hills (Sumedang)

TOGA HILLS
Toga Hills terletak di Desa Sukajaya Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang. Jika anda pernah mendengar Kampung Toga, di sana lah Toga Hills. Jika dari Jakarta lama perjalanan 3,5 jam. Letaknya sangat strategis didukung infrastruktur memadai. Dari Sumedang kota jaraknya hanya 2 KM, dengan jarak tempuh 10 menit perjalanan. Untuk sampai ke Toga Hills, jalannya sedikit menanjak tapi sudah diaspal. Kendaraan roda dua mau pun empat bisa masuk ke Toga Hills. Bagi pengunjung dari Bandung bisa belok kanan di perempatan Polres Sumedang lalu belok kanan ke Gunung Puyuh melewati makam Tjut Nja' Dien. Setelah itu belok kanan ke perumahan Kampung Toga. Lalu ikuti jalan sampai ke tempat tujuan. Kini wisata outbound sudah tak asing lagi bagi masyarakat perkotaan. Banyak tempat yang menawarkan paket wisata outbound. Namun tempat yang menawarkan wisata terbang di Jabar bisa dihitung dengan jari. Selain di Toga Hills, daerah Puncak Bogor dan Haruman Garut pun menawarkan wisata yang sama. Yup, wisata Paralayang menjadi andalan Toga Hills selain aktivitas outbound lainnya. Tak hanya itu, di Toga Hills juga disewakan beberapa vila untuk beristirahat. Meski di dua tempat lainnya aksi paralayang pun bisa dinikmati, tapi Toga Hills mempunyai keistimewaan tersendiri. Di sini, anda bisa terbang sepanjang tahun tanpa terhambat musim hujan.